HATI-HATI DENGAN BAHAN
TAMBAHAN MAKANAN BERBAHAYA
Oleh : R E F L I Y A N T O (Wadir LPPOM MUI Lampung)
Kondisi di lapangan
Saat ini di pasaran masih banyak terdapat bahan-bahan tambahan makanan
berbahaya pada sejumlah produk pangan olahan industri rumah tangga dan industri
kecil. Hal itu terjadi karena kurangnya wawasan pengusaha terhadap keamanan
pangan (food safety).
Banyak contoh pelanggaran telah terjadi di lapangan, sebagai wujud ketidaktahuan
akan resiko bahaya yang tersembunyi di balik tindak-an tersebut. Beberapa saat
yang lalu, malahan ada pedagang ikan asin yang menyemprotkan obat pembasmi serangga
(nyamuk) ke ikan-ikan asin dagangannya dengan tujuan agar dagangan-nya tidak
dikerubungi lalat. Akhirnya, zat ber-racun obat nyamuk tersebut malahan
menempel pada ikan asinnya.
Praktisi di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) beberapa kali
menemukan produk-produk seperti sirup, mie, tahu, bakso mengandung bahan-bahan
kimia yang berbaha-ya bagi kesehatan manusia, seperti : pengawet berbahaya (benzoat,
formalin, dll.), pengenyal berbahaya (boraks, dll.), pewarna berbahaya (Rhodamin-B,
Methanyl Yellow, dll.), Pemanis buatan (aspartame, sorbitol, dll.) dan bahan
tambahan lain dengan dosis yang berlebihan.
Secara
kasat mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk pangan olah-an yang
ditemukan mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi bila
dosisnya sangat sedikit. Akan tetapi, apabila dosisnya cukup banyak, maka kita bisa
menge-tahuinya dari penampilan luar yang nampak nyata (penampilan visual).
Dasar hukum pelarangan
Untuk menjaga kesehatan manusia, maka ada beberapa regulasi pemerintah yang
mengatur hal ini, seperti :
1.
Undang-undang Pangan No. 8 Tahun 1999, tentang
Perlindungan Konsumen.
2.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 208/Menkes/Per/IV/85,
tentang Pemanis Buatan. Pemanis buatan hanya digunakan untuk penderita diabetes
(sakit gula dan penderita yang memerlukan diet rendah kalori, yaitu : aspartame,
Na-sakarin, Na-siklamat, dan sorbitol.
3.
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998, tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan),
4. Peraturam
Pemerintah No. 69 Tahun 1999, tentang Label dan Iklan Pangan.
Macam-macam bahan kimia berbahaya:
Bahan kimia yang digunakan sebagai tam-bahan makanan yang dikategorikan
berbahaya di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Pengawet
Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : Formalin,
Benzoat (bila terlalu banyak), dll.,
2. Pewarna
Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : pewarna
merah Rhodamin-B, pewarna kuning Methanyl Yellow, dll.
3. Pemanis Buatan
Biasanya terdapat dalam bentuk : Na
(sodium) – Saccharine (sakarin), Na- Cycla-mate (siklamat), aspartame,
sorbitol, dll.
4. Pengenyal (Bakso)
Berbahaya
Biasanya
terdapat dalam bentuk : Boraks, dll.
Dampak negatif bagi kesehatan manusia:
Terdapat
banyak efek (dampak) negatif penyalahgunaan (kontaminasi) bahan kimia ber-bahaya
yang dipakai sebagai bahan tambahan pangan. Di antara efek negatif yang sering
muncul adalah :
1.
Keracunan, mulai ringan hingga kematian.
2.
Kanker, seperti kanker leher rahim, paru-paru, payudara,
prostat, otak, dll.
3.
Kejang-kejang, mulai tremor hingga berat.
4.
Kegagalan peredaran darah (gangguan
fungsi jantung, otak, reproduksi, endokrin.
5.
Gejala lain, seperti : muntah-muntah, diare berlendir,
depresi, gangguan saraf, dll.
6. Gangguan
berat, seperti : kencing darah, muntah darah, kejang-kejang, dll.
MARI KITA LEBIH BERHATI-HATI
Sesungguhnya kehati-hatian adalah senja-ta
paling ampuh untuk mencegah resiko negatif di masa yang akan datang.
A.
FORMALIN
Apakah formalin itu?
Formalin adalah nama populer dari zat
kimia formaldehid yang dicampur dengan air. Larutan formalin tidak berwarna, berbau menyengat, larut
dalam air dan alkohol. La-rutan formalin mengandung 37% formalin gas dan
methanol.
Peruntukkan sebenarnya?
Pengawet mayat, disinfektan, antiseptik,
anti jamur, fiksasi jaringan, industri
tekstil dan kayu lapis, juga sebagai germisida dan fungisida (pada tanaman/sayuran),
sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya.
Penyimpangan pada industri pangan?
Formalin sering dipakai untuk mengawetkan produk mie basah, tahu, dan ikan segar.
Tanda-tanda penyimpangan pada produk?
a. Tahu
: lebih kenyal, bisa tahan hingga 2 hari, tidak dikerubungi lalat, terdapat
bau khas formalin, dll.
b. Mie
kuning : lebih kenyal, bisa tahan 2-3 hari (kalau tidak pakai hanya
bertahan 4-6 jam), tidak dikerubungi lalat, memi-liki warna lebih terang dari
biasanya, terdapat bau khas formalin.
c. Ikan
segar : lebih awet, nampak sekilas lebih segar, tekstur awet, tidak dikeru-bungi
lalat, dll. Bau khas formalin mem-buat lalat enggan mendekat.
Efek (dampak) negatif bagi tubuh?
Jika terhirup,
formalin akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar
bernapas, napas pendek, sakit kepala, dan kanker paru-paru.
Efek formalin pada kulit adalah kemerahan,
gatal, dan terbakar. Pada mata, senyawa ini akan menyebabkan kemerahan, gatal,
berair, kerusakan, pandangan kabur, s.d. kebutaan.
Kalau
kandungannya sudah sangat tinggi, formalin akan mengakibatkan iritasi pada lambung,
alergi, muntah, diare bercampur darah, dan kencing bercampur darah. Bukan itu
saja, formalin juga bisa mengakibatkan kematian karena kegagalan peredaran
darah
B.
BORAKS
Apakah boraks itu?
Boraks (asam borat) adalah senyawa ber-bentuk
kristal putih, tidak berbau, dan stabil pada suhu serta tekanan normal.
Peruntukkan sebenarnya?
Banyak dipakai untuk mematri logam, pro-ses
pembuatan gelas dan enamel, sebagai pengawet kayu, dan pembasmi kecoa.
Penyimpangan pada industri pangan?
Banyak dipakai pada : bakso, kerupuk karaks, mie bakso, tahu, batagor,
pangsit.
Efek (dampak) negatif bagi tubuh?
Pemakaian yang sedikit dan lama akan ter-jadi akumulasi (penimbunan) pada
jaringan otak, hati, lemak, dan ginjal. Pemakaian da-lam jumlah banyak
mengakibatkan demam, anuria, koma, depresi, dan apatis (gangguan yang bersifat sarafi).
C.
RHODAMIN – B
Apakah Rhodamin – B itu?
Rhodamin – B
(Rodamin – B) adalah pe-warna sintetis berbentuk kristal, tidak ber-bau,
berwarna merah keunguan, dalam larutan berwarna merah terang berpendar.
Peruntukkan sebenarnya?
Pewarna kertas, tekstil, dan cat tembok.
Penyimpangan pada industri pangan?
Banyak dipakai pada : minuman (es mambo, limun, syrup), lipstik, permen,
obat, saos.
Efek (dampak) negatif bagi tubuh?
Jika terhirup
dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan. Dapat pula menimbul-kan
iritasi pada kulit, iritasi pada mata (ke-merahan, oedema pada kelopak),
iritasi pada saluran pencernaan (keracunan, air seni ber-warna merah, kerusakan
ginjal), dll.
Akumulasi
dalam waktu lama berakibat gangguan fungsi hati hingga kanker hati, merusak
kulit wajah, pengelupasan kulit, hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dll.
D.
METHANYL YELLOW
Apakah Methanyl yellow itu?
Methanyl yellow adalah pewarna sintetis
berwarna kuning menyala.
Peruntukkan sebenarnya?
Pewarna kertas, tekstil, dan cat tembok.
Penyimpangan pada industri pangan?
Banyak dipakai pada : minuman (syrup, limun), agar-agar (jelly), limun, manisan
(pisang, mangga, kedondong, dll.), permen.
Efek (dampak) negatif bagi tubuh?
(lihat :
Rhodamin – B).
Tanda-tanda penyimpangan pada produk?
Warnanya terlihat homogen/seragam,
cerah, penampakannya mengkilat, dll.
======================================= HP: 085369811114 Telp. 0721-786937 =========================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar